PDO Bukit
Kemuliaan adalah suatu Persekutuan Doa interdenominasi (Oikumene) yang dimulai
April 1994. Persekutuan ini diberi nama Persekutuan Doa Oikumene Bukit
Kemuliaan (PDO Bukit Kemuliaan). Awal dibentuknya Persekutuan Doa ini adalah
untuk menyediakan tempat ibadah (yang kami istilahkan ‘Persekutuan Doa’) bagi
mereka yang berlibur pada saat weekend di daerah Puncak - Bogor (Cimacan,
Cipanas, dan sekitarnya) dengan keluarganya. Khususnya di hari libur panjang,
banyak orang dari berbagai kota, baik dari Jakarta, Bogor, Bandung, Cianjur,
dll yang berlibur di daerah yang berhawa sejuk dan memiliki pemandangan yang
indah. Ketika mereka sedang berlibur untuk piknik atau berjalan-jalan, ada
kalanya melewati hari Minggu juga. Untuk menyalurkan kerinduan mereka dalam
beribadah di hari Minggu tersebut, diadakanlah suatu persekutuan doa yang formatnya
mirip ibadah raya di gereja.
Menyadari bahwa
ada banyak orang Kristen dari berbagai denominasi gereja yang berlibur, maka Persekutuan
Doa ini bersifat oikumene. Sesuai dengan artinya, Persekutuan Doa ini
terbuka bagi semua orang Kristen dari berbagai denominasi gereja. Oleh sebab
itu, di samping udara yang sejuk dan pemandangan yang asri, menu dan kemasan
dalam Persekutuan Doa dibuat sedemikian rupa sehingga memberkati jemaat yang
hadir, baik ketika mereka memuji Tuhan maupun mendengar khotbah/Firman Tuhan.
Di tahun-tahun
awal berdirinya PDO Bukit Kemuliaan ini memakai tempat di Ruang Azhar (dekat
kolam renang). Selanjutnya seiring waktu berjalan, tempat Persekutuan Doa pada
ibadah rutin hari Minggu yang dihadiri oleh 70-150an orang berpindah ke Golden
Ballroom (kapasitas maksimal 200) dan pada hari raya tertentu seperti musim
Lebaran (biasanya banyak yang berlibur ke puncak), hari raya Natal, Paskah, dsb
mengingat kehadirannya yang lebih banyak yaitu 600-700 bahkan pernah mencapai
1500 orang, menggunakan ruangan yang lebih besar yaitu Grand Ballroom.
 |
Alm. Bpk Ayin beserta istri |
PDO
Bukit Kemuliaan bukanlah gereja, tetapi suatu wadah yang didirikan oleh
alm. Bpk. Ayin (Petrus Wong) dan kawan-kawan seimannya di bawah Yayasan
Sangkakala Indonesia. Kini dikelola oleh beberapa pengurus (kira-kira 30 orang)
yang sebenarnya memiliki kesibukan dalam pekerjaannya masing2, tetapi karena
kerinduan dan kecintaan mereka kepada jiwa-jiwa, maka tiap hari Minggu mereka
datang untuk melayani dengan penuh kasih dan kehangatan. Ada beberapa dari mereka
adalah aktivis dari berbagai denominasi gereja
lokal seperti Gereja Kristen Indonesia (GKI), Gereja Bethel Indonesia
(GBI), Gereja Pantekosta Di Indonesia (GPDI), Gereja Kristen Rahmani Indonesia
(GKRI), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Abbalove, Gereja Katolik, Gereja
Kristus, Gereja Kristen Sangkakala Indonesia (GKSI), dan Gereja Bethany
Indonesia. Dan hebatnya, tidak semua dari mereka yang melayani (menjadi
pengurus) berdomisili di Puncak - Bogor, tetapi ada juga yang dari Jakarta.
 |
Pengurus PDO Bukit Kemuliaan in action |
 |
Pengurus PDO Bukit Kemuliaan |
Melalui
mesin waktu yang cukup lama, Persekutuan Doa Oikumene ini - sesuai dengan
namanya BUKIT KEMULIAAN yang dimaknai sebagai tempat untuk mendekatkan diri
kepada Tuhan - telah Tuhan pakai sebagai wadah bukan hanya untuk mendekatkan
orang kepada Tuhan saja, tetapi juga untuk menjangkau mereka yang terhilang,
untuk memulihkan mereka yang terluka, untuk memberi pengharapan bagi mereka
yang putus asa, dan untuk memberkati mereka yang susah. Bahkan peranan PDO Bukit
Kemuliaan ini bukan hanya melayani di bidang spiritual saja, namun bersifat holistic (menyeluruh), sebagaimana yang
sudah pernah dilakukan seperti kunjungan beberapa pengurus ke Yayasan Narkoba
di daerah Cipanas, mengadakan pompa air di beberapa masjid dan mushola,
melakukan aksi sosial dalam bentuk pembagian sembako kepada masyarakat sekitar,
dalam hal ini bekerja sama dengan Yayasan Royandi Hutasoit dan Pemda setempat,
dan masih banyak kegiatan positif lainnya yang Tuhan telah
buat dalam dan melalui
PDO ini sehingga memberkati masyarakat
sekitar juga. Apa yang terjadi di gereja mula-mula "..Dan mereka disukai semua orang..." (Kisah Para Rasul 2:47) kiranya terjadi juga di PDO ini.
No comments:
Post a Comment